Jumat, 06 Oktober 2017

KOMUNIKASI LISAN DAN NEGOSIASI

KELOMPOK 10
MATERI 11-12
KOMUNIKASI LISAN DAN NEGOSIASI


DISUSUN OLEH :
Dewi Faradillah (12214872)
Novia Uli Gurning (1D214234)
Putri Wahyuni (18214631)
Ayu Raditha (11214886)

Kelas  : 4EA45

MATA KULIAH KOMUNIKASI BISNIS#
Dosen : Ibu Tantyo Setyowati



FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

WassalamualaikumWr. Wb.




Bekasi, Oktober  2017
Penulis









DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN    ..................................................................................   i
KATA PENGANTAR ..................................................................................    ii
DAFTAR ISI  .................................................................................................    iii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang...................................................................................   1   
1.2    Rumusan Masalah...............................................................................   2
1.3    Tujuan Masalah...................................................................................   2
BAB II  PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Komunikasi.......................................................................   3
2.1.1    Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli............................    4
2.1.2    Bentuk Dasar Komunikasi......................................................    5
2.1.3    Proses Komunikasi Bisnis.......................................................    6
2.1.4    Masalah Dalam Proses Komunikasi........................................    6
2.1.5    Membangun Komunikasi Yang Baik.....................................    7
2.2    Komunikasi Lisan Dalam Rapat.........................................................    7
2.3    Komunikasi Lisan Dalam Wawancara................................................    8
2.4    Komunikasi Lisan Dalam Bernegosiasi..............................................    10
BAB III PENUTUP
3.1    Kesimpulan.........................................................................................    12
3.2    Saran...................................................................................................    13
REFERENSI  .................................................................................................    14



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Istilah komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu communication, sedangkan dari bahasa latin adalah comunicatus yang mempunyai arti berbagai atau menjadi milik bersama. Komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktivitas komunikasi tersebut. Ilmu  komunikasi  adalah  ilmu  pengethuan  sosial  yang  bersifat  multidisipliner,  olehnya  itu  tidak  bias menghindari  perspektif  dari  beberapa  ahli  yang  tertarik  pada  kajian  tentang  komunikasi. Komunikasi  secara umum  adalah  suatu  proses  pembentukan, penyampaian,  penerimaan, pengelolaan pesan  yang terjadi dalam diri seseorang dan  atau diantara dua atau lebih  dengan tujuan  tertentu.
Pesan  adalah produk  utama  komunikasi.  Pesan  berupa lambang yang  menjalankan  ide/gagasan,  sikap,  perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau  tingkah  laku  dan  berbagai  bentuk tanda-tanda lainnya.
Negosiasi merupakan proses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timbal balik dari pihak-pihak dengan sikap, sudut pandang, dan kepentingan yang ber-beda satu sama lain. Negosiasi, baik yang dilakukan oleh seorang pribadi dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antara kelompok dengan kelompok (atau antar pemerintah), senantiasa melibatkan pihak-pihak yang memiliki latar belakang berbeda dalam hal wawasan, cara berpikir, corak perasaan, sikap dan pola perilaku, serta kepentingan dan nilai-nilai yang dianut.
Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang mela-kuka negosiasi, dalam artian perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar belakng, pola pemi-kiran, dan karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha untuk saling menyesuaikan diri.

1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka pokok permasalahannya dalam makalah ini adalah :
1.        Apakah yang dimaksud dengan Komunikasi ?
2.        Bagaimana cara Komunikasi Lisan dalam Rapat ?
3.        Bagaimana cara Komunikasi Lisan dalam Wawancara ?
4.        Bagaimana cara Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi ?

1.3              Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah yang dilakukan ini adalah :
1.        Untuk mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan Komunikasi.
2.        Untuk memahami cara Komunikasi Lisan dalam Rapat.
3.        Untuk memahami cara Komunikasi Lisan dalam Wawancara.
4.        Untuk memahami cara Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau ransangan yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat peran, mengubah isi dan makna, merespon pesan atau rangsan tersebut. Didalam komunikasi tersebut terdapat komunikator dan komunikan, komunikator ialah suatu kelompok ataupun seseorang yang menyampikan gagasan, perasaan, atau pemikirannya kepada orang lain.sedangkan arti komunikan ialah pihak yang menjadi target atau sasaran dari suatau pesan yang dikiramkan oleh komunikator (Effendy : 2000).
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif dan tepat sasaran agar terjalin komunikasi yang efektif antara komunikator dan komunikan, berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan :
a.    Komunikasi efektif
Diawali dengan penetapan kode (encoding) atau simbol agar pesan dapat diterima serta dipahami dengan baik oleh komunikan.
Decoding adala suau kemampuan komunikan untuk memahami suatu pesan yang diterimanya. Oleh karena itu, sangat penting memahami komunikan guna menentukan cara penyampaian dan gaya bahasa yang sesuai dengan mereka.
b.    Konteks komunikasi
Ruang, tempat, dan kepada siapa kita melakukan komunikasi termasuk disini level komunikasi baik itu komunikasi pribadi, kelompok, organisasi, maupun massa.
Bahasa Tubuh meliputi postur, posisi tangan dan lengan, kontak mata maupun ekspresi wajah. Bahasa tubuh yang sesuai dapat meningkatkan pemahaman. Gangguan atau hambatan  (emosi). Jika komunikator marah, kemampuannya mengirimkan pesan efektif akan berpengaruh negatif. Begitupun komunikan dalam keadaaan kecewa.
Pikiran terbuka. Menghargai pendapat dan pandangan orang lain, menunjukan empati dan dengan berusaha memahami sistuasi atau masalah perspektif orang lain. Jangan terburu menilai atau mengkritik orang lain.
Menjadi pendengar yang baik atau aktif akan membantu kita memahami pemikiran dan perasaan orang lain. Pastikan kita memahami ucapan orang lain dengan melakukan konfirmasi. Maksudnya, kita bisa mengulang apa yang diucapkan orang lain sekaligus klarifikasi.

2.1.1        Pengertian Komunikasi Menurut para ahli
a.         Komunikasi menurut Rogers & D. Lawrence Kincaid merupakan suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu dengan yang lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
b.        Komunikasi menurut Shannon & Weaver merupakan bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh dan memengaruhi satu sama lainnya, baik itu secara disengaja ataupun tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
c.         Komunikasi menurut Bernard Berelson & Gary A. Steiner merupakan transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut dengan komunikasi.
d.        Komunikasi menurut James A.F.Stoner merupakan proses dimana seseorang yang sedang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.



2.1.2        Bentuk Dasar Komunikasi
Pada dasarnya terdapat dua bentuk komunikasi :
a.         Komunikasi verbal
Komunikasi  verbal  merupakan  salah  satu  bentuk komunikasi  yang lazim digunakan  dalam  dunia  bisnis. Untuk menyampaikan pesan bisnis kepada pihak lain secara tertulis maupun lisan. Sifat komunikasi verbal ini adalah memuliki struktur yang teratur dan terorganisasi yang baik, sehingga tujuan penyampaian pesan utamanya pesan bisnis dapat tercapai. Misalnya saja :
§   Membuat dan mengirim surat pengantar barang
§   Membuat dan mengirim surat teguran atau peringatan
§   Membuat surat permintaan barang
§   Surat pemesanan barang
§   Surat penawaran barang
Komunikasi  bisnis  yang  efektif  sangat  bergantung  pada  ketrampilan  sesorang  dalam  mengirim  atau menerima  pesan.  Secara  umum  untuk  menyampaikan  pesan-pesan  bisnis  sesorang dapat menggunakan tulisan maupun lisan, sedangkan untuk menerima pesan bisnis, seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan.
b.        Komunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang dilakukan manusia bukan dengan menggunakan kata-kata, melainkan dengan menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh (body language). Misalkan saja :
§   Menggertakan gigi sebagai tanda sedang marah
§   Mengerutkan dahi sebagai tanda sedang berpikir keras
§   Gambar pria dan wanita yang dipasang dipintu toilet
§   Menganggukan kepala sebagai tanda mengiyakan atau mengerti



2.1.3        Proses Komunikasi Bisnis
Bovee dan Thill dalam buku bussines Comunication Today mengemukakan proses komunikasi terdiri atas :
a.         Pengirim mempunyai suatu idea tau gagasan
b.        Pengirim mengubah ide menjadi gagasan
c.         Pengirim menyampaikan pesan
d.        Penerima menerima pesan
e.         Penerima menafsirkan pesan
f.         Penerima memberikan tanggapan dan mengirim umpan balik

2.1.4        Masalah Dalam Proses Komunikasi
Faktor-faktor penghambat dalam proses komunikasi dapat dikelompokkan dalam empat kelompok :
a.         Masalah dalam mengembangkan pesan
Sumber masalah pentimng dalam mengembangkan pesan adalah dalam memformulasikan pesan, antaranya adalah munculya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau masih asing dalam audance, adanya pertentangan emosional, sulit mengekspresikan idea tau gagasan.
b.        Masalah dalam menyampaikan pesan
Masalah yang paling jelas disini adalah factor fisik. Misalnya saja terdapat sambungan kabel yang kurang baik  pada  sound  sistym,  dll. Atau  biasanya  juga  terjadi  apabila  dua  pesan  yang  disampaikan memiliki pemahaman yang saling berlawanan atau bermakna ganda.
c.         Masalah dalam menerima pesan
Masalah  yang  muncul  dalam  menerima  pesan   antara  lain  adanya persaingan  antara  penglihatan  dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang terang, bising, dll.
d.        Masalah dalam menafsirkan pesan
Perbedaan penafsiran terjadi dilatarbelakangi oleh :
§   Perbedaan latar belakang
§    Perbedaan penafsiran kata
§   Perbedaan reaksi emosional

2.1.5        Membangun Komunikasi Yang Baik
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan antara lain :
a.         Kesamaan persepsi
b.        Ketepatan (sasaran audience/penerima)
c.         Kredibilitas (menyangkut karakteristik penerima pesan)
d.        Pengendalian (ketika ada reaksi dari penerima pesan)
e.         Keharmonisan (hubungan yang baik dengan penerima pesan)
Komunikasi  yang  efektif  dapat  mengatasi  berbagai  permasalahan/ hambatan yang dihadapai  dalam komunikasi. Olehnya itu perlu memperhatikan :
a.         Membuat sustu pesan secara hati-hati
b.        Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi
c.         Mempermudah upaya umpan balik antara pengirim dan penerima.

2.2              Komunikasi Lisan dalam Rapat
Dalam sebuah bisnis, pertemuan merupakan hal penting. Karena dengan pertemuan itu kita bisa mendapatkan gagasan, ide, pendapat dan saran yang dapat dijadikan bahan dasar untuk menyusun perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan pengawasan. Dalam sebuah rapat komunikasi sangatlah berperan penting demi kelancaran mufakat. Berikut kriteria musyawarah untuk mufakat :
a.         Mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung jawab.
b.        Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
c.         Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif namun tidak emosional.
d.        Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
e.         Mampu mengendalikan diri, dan menghindarkan terjadinya debat serta tidak berbicara bertele-tele.

2.3              Komunikasi Lisan dalam Wawancara
Wawancara pada dasarnya adalah obrolan biasa, hanya saja dengan topik tertentu, dan ada pihak yang lebih dominan bertanya (pewawancara) dan pidak lain dominan menjawab, menjelaskan, atau memberi informasi (narasumber). Wawancara sangat penting dalam penelitian kualitatif, karena wawancara merupakan sarana atau teknik pengumpulan data/informasi. Setiap pengumpulan data kualitatif hampir selalu membutuhkan wawancara dengan sumber informasi, misalnya saksi mata, pelaku, pengamat, korban dan sebagainya. Wawancara adalah salah satu teknik meliput, selain terjun langsung kelapangan atau tempat kejadian peristiwa dan studi literatur atau studi kepustakaan.
a.         Etika dalam wawancara di antaranya adalah :
1)        Sebutkan / perkenalkan identitas diri.
2)        Jelaskan tujuan wawancara.
3)        Datang tepat waktu, konfirmasi bila terlambat.
4)        Menghormati permintaan responden, buat secara tertulis.

b.        Sikap dalam wawancara yang perlu diperhatikan :
1)        Fokus pada lawan bicara.
2)        Fokus pada pembicaraan.
3)        Tidak boleh memotong pembicaraan.
4)        Gunakan volume suara yang baik (berbicara tidak terlalu keras).
5)        Sabar.
6)        Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
7)        Jangan menyakiti hati responden.
8)        Hindari kata-kata kasar (kotor).
9)        Bersikap ramah.
10)    Hindari sikap rakus.
11)    Hindari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
12)    Ucapkan terima kasih.

c.         Tujuan Wawancara
1)        Mendapatkan informasi langsung dari responden yang mengerjakan, menyaksikan, memahami atau mengetahui tentang sesuatu.
2)        Mengetahui atau mendapatkan keyakinan tentang kepastian kebenaran sumber informasi, dengan mengamati gerak tubuh atau suara responden.
3)        Mendapatkan suasana tentang suatu kondisi melalui wawancara langsung dilapangan.

d.        Teknik Wawancara
1)        Wawancara Tebuka, menggunakan pertanyaan-pertanyaan tradisional, seperti “mengapa anda ingin melakukan hal itu”, dan apa kelebihan dan kekurangan anda”.
2)        Wawancara tertutup, menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah dirancang sedemikian rupa untuk mendapatkan data dan informasi tertentu.
3)        Wawancara behavioral, dimaksudkan untuk mengetahui respon responden terhadap suatu kondisi atau situasi tertentu sehingga pewawancara dapat melihat bagaimana responden memandang suatu tantangan / permasalahan dan menentukan solusinya.

2.4              Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi
Negosiasi diartikan sebagai proses yang melibatkan upaya seseorang untuk merubah atau tidak merubah sikap dan perilaku orang lain. Sedangkan pengertian yang lebih rinci menunjukkan bahwa negosiasi merupakan proses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timbal balik dari pihak-pihak dengan sikap, sudut pandang, dan kepentingan-kepentingan yang berbeda satu sama lain. 
Negosiasi, baik yang dilakukan oleh seorang pribadi dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antara kelompok dengan kelompok (atau antar pemerintah), senantiasa melibatkan pihak-pihak yang memiliki latar belakang berbeda dalam hal wawasan, cara berpikir, corak perasaan, sikap dan pola perilaku, serta kepentingan dan nilai-nilai yang dianut.
Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang melakukan negosiasi, dalam artian perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar belakng, pola pemi-kiran, dan karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha untuk saling menyesuaikan diri. 
Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena sasaran dalam negosiasi bisnis harus dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap yakni :
a.         Fact-finding, mengumpulkan fakta-fakta atau data yang berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
b.        Planning/rencana, sebelum bernegosiasi susunlah dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan.
c.         Penyampaian, lakukan negosiasi pesan dalam bahasa lawan(si penerima). Usahakan Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang spesifik dan nyata.dan juga  hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang disampaikan.
d.        Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh pihak lawan. Amati isyarat prilaku mereka seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala, mencibir, mengaggguk setuju. Dengarkan baik-baik reaksi lawan bicara.
e.         Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan bernegosiasi sudah tercapai.
Meskipun pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, bukan berarti pula hasil yang diharapkan akan diperoleh sesuai dengan yang direncanakan . Yang sering terjadi justru perbedaan pandangan antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga diperlukan pembicaraan lebih lanjut.
Kalau terjadi adu pendapat antara negosiator dengan pihak lawan maka gunakan strategi menang-menang (win-win solution). yang  Artinya ada sebagian keinginan kita yang dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan mengorbankan hal yang sama, sehingga kesepakatan di antara kedua belah pihak dapat tercapai.



BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
a.         Komunikasi adalah upaya yang bertujuan untuk mencari kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman  yang  sama terhadap pesan  yang  saling  dipertukarkan  adalah  tujuan  yang  diinginkan oleh keduanya.
b.        Komunikasi  tersebut  adalah  suatu  proses  mengenai  pembentukan, penyampaian,  penerimaan,  dan pengolahan  pesan.  Setiap  pelaku komunikasi  dengan  demikian  akan  melakukan  empat  tindakan yaitu  :  membentuk, menyampaikan, menerima dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan.
c.         Proses komunikasi meliputi :
1)        Pengirim mempunyai suatu idea tau gagasan
2)        Pengirim mengubah ide menjadi gagasan
3)        Pengirim menyampaikan pesan
4)        Penerima menerima pesan
5)        Penerima menafsirkan pesan
6)        Penerima memberikan tanggapan dan mengirim umpan balik
d.        Negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua belah pihak yang melakukan komunikasi mempunyai hak atas hasil akhir. (oliver).
e.         Tujuan negosiasi adalah antara lain :
1)        Untuk menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak.
2)        Untuk memenuhi harapan/keinginan kedua belah piha
3)        Untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghidari kerugian, atau memecahkan problem lain




3.2              Saran
Komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktivitas komunikasi tersebut. Ilmu  komunikasi  adalah ilmu  pengethuan  sosial  yang  bersifat  multidisipliner,  olehnya  itu  tidak bias menghindari  perspektif  dari  beberapa  ahli  yang  tertarik  pada  kajian tentang  komunikasi. Komunikasi  secara umum  adalah  suatu  proses pembentukan, penyampaian,  penerimaan, pengelolaan pesan  yang terjadi dalam diri seseorang dan  atau diantara dua atau lebih  dengan tujuan tertentu.























REFERENSI