Nama : Putri Wahyuni
NPM : 18214631
Kelas : 4EA45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan elemen terpenting yang
diberikan tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi mahluk
hidup bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang menjadi
harapan kita untuk tetap berperan sebagai manusia.
Selain
komunikasi ada juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, karena
dengan bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi
kebutuhan dan hasrat hidup kita sebagai manusia.
Jika komunikasi adalah
elemen yang membedakan kita sebagai makhluk hidup dengan benda, bisnis juga
merupakan elemen penting yang tidak hanya membedakan kita dengan benda, tetapi
juga membedakan kita sebagai manusia dengan hewan.
Jika digabungkan dua kekuatan elemen ini, Komunikasi
dengan Bisnis, pasti akan menjadi sesuatu yang luar biasa, terlebih jika kita
berhasil menguasai penyatuan keduanya ini. Namun,
sebenarnya apakah komunikasi bisnis ini? Komunikasi
Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan
bisnis. Karena Komunikasi bisnis ini merupakan komunikasi yang terjadi di
dunia bisnis, kita tidak boleh melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh dunia
bisnis ketika melakukan komunikasi.
Biasanya komunikasi bisnis memiliki aturan yang ketat,
keras, formal, terstatndar dan tanpa toleransi. Dalam
lingkungan bisnis ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat
dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan konsumen. Sarana-sarana
komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain dalam wujud pengirimin surat,
pengiriman kawat, percakapan telepon, kunjungan pribadi dll.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan bahwa :
1. Apa pengertian dari etika komunikasi dalam bisnis ?
2. Apa prinsip
etika komunikasi ?
3. Bagaimana
cara berkomunikasi dengan pelanggan ?
4. Apa
faktor – faktor penyebab penyimpangan ?
5. Contoh kasus
Etika Komunikasi dalam Bisnis
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah yang
dilakukan ini adalah :
1. Untuk
memahami yang dimaksud dengan Etika Komunikasi Dalam Bisnis.
2. Untuk
memahami prinsip dalam etika komunikasi.
3. Untuk
memahami cara berkomunikasi dengan pelanggan.
4. Untuk
mengetahui faktor – faktor penyebab penyimpangan.
5. Untuk
mengetahui contoh dari etika komunikasi bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ETIKA KOMUNIKASI DALAM BISNIS
1.
Pengertian Etika Komunikasi
Bisnis
Dari asal usul kata, Etika berasal dari
bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik.
Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan
kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai
manusia dalam kehidupan pada umumnya. Etika
disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang
praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia,
melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini
ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma
hukum, norma agama, norma moral dan norma sopan santun.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat. Etika adalah Ilmu
tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah seperangkat
aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus
dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau
segolongan masyarakat atau profesi”.
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk
mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggrisbusiness, dari kata dasar busy yang
berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang
atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata
“bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan
singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan.Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk
pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian. ”Penggunaan yang
paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas
penyedia barang dan jasa.
Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang
tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini. Menurut Mahmud Machfoedz “Bisnis adalah usaha perdagangan
yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba
dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Menurut Allan Afuah (2004) “Bisnis
merupakan kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam
bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dana jasa untuk
kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
Menurut Musselman dan Jackson “Bisnis merupakan
suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan
perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
Etika bisnis merupakan cara untuk
melakukan kegiatan bisnis,
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah
bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan
yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku. Etika Bisnis dapat
menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan
menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
2.
Tujuan Etika Bisnis
Pada dasarnya sebuah etika bisnis ini dibuat karena
memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam dunia bisnis. Adapun tujuan etika
bisnis adalah untuk menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin
serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain itu, juga dimaksudkan untuk
menghilangkan ketergantungan pada sebuah kedudukan individu maupun perusahaan. Etika
bisnis ini tingkatannya lebih luas jika dibanding dengan ketentuan yang sudah
diatur berdasarkan hukum yang berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan standar
minimal dari ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran yang
lebih tinggi. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita
jumpai adanya bagian abu-abu dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum.
3.
Fungsi Etika Bisnis
Dalam penerapan etika bisnis ini tentu akan adalah
nilai plus atau keuntungan tersendiri bagi sebuah perusahaan, baik dalam jangka
waktu yang panjang maupun menengah. Adapun fungsi etika bisnis diantaranya
adalah dapat mengurangi dana yang diakibatkan dari pencegahan yang kemungkinan
terjadinya friksi atau perpecahan, baik dari intern perusahaan itu sendiri
maupun ekstern. Selain itu, dalam penerapan etika bisnis ini juga berfungsi
untuk membangkitkan motivasi pekerja agar terus meningkat, melindungi prinsip
dalam kebebasan berdagang atau berniaga, serta dapat meciptakan keunggulan
dalam bersaing.
Secara umum, suatu tindakan perusahaan yang kurang
etis akan membuat konsumen menjadi terpancing dan pada akhirnya muncullah
sebuah tindakan pembalasan. Seperti contoh adanya larang beredarnya suatu
produk, gerakan pemboikotan, dan yang sejenisnya, maka yang terjadi adalah
penurunan nilai jual dan juga perusahaan. Hal ini tentu berbeda dengan suatu
perusahaan yang menghargai adanya etika bisnis, pasti akan mendapatkan
peringkat kepuasan yang lebih tinggi.
B. PRINSIP ETIKA KOMUNIKASI
Prinsip –
prinsip ekonomi dibagi menjadi beberapa, yaitu :
1.
Kejujuran ketika
berkomunikasi dan bersikap
Kejujuran merupakan poin penting dalam menjalankan
usaha sekaligus membangun kepercayaan. Dalam berbisnis, Anda wajin bersikap
jujur dalam segala hal. mulai dari memberikan informasi dan menganalisa
kekuarangan perusahaan.
2.
Integritas
Seseorang yang mempimpin perusahaan mendapatkan
keparcayaan dari oran lain karena mempunyai integritas. Integritas dapat
diartikan sebagai konsistensi antara pemikiran, perkataan, dan perbuatan.
3.
Memenuhi janji serta
komitmen yang dibuat
Seorang pebisnis dapat dipercaya karena mampu memenuhi
semua janji serta komitmennya yang pernah dibuat. Dalam berbisnis Anda tidak
boleh asal membuat janji, tetapi saat diucapkan Anda dapat langsung memenuhinya
dengan baik.
4.
Loyalitas
Loyalitas merupakan hal yang penting dalam berbisnis.
Hal ini agar bisnis yang dijalani dapat berjalan dengan baik tanpa adanya
konflik. Keloyalan dapat ditunjukan dengan bekerja keras sesuai dengan visi
misi perusahaan serta mampu membedakan urusan kantor dengan masalah pribadi.
Loyalitas juga dapat terlihat dari keseriusan mengembangkan bisnis yang
dijalani.
C. ETIKA BERKOMUNIKASI DENGAN PELANGGAN
Institut Josephson mengatakan, Etiket pelayanan Publik
yang harus dijalankan dalam berkomunikasi pelayanan terhadap
pelanggan/masyarakat, sebagai berikut :
1.
Jujur, yaitu dapat
dipercaya, sungguh – sunguh, terus terang, ramah, tulus, tidak meinipu, tidak
mencuri, tidak berbohong, tidak curang, dan tidak berbelit – belit.
2.
Integritas, yaitu
mempunyai prinsip, terhormat, jujur, yakin brtindak dan berjuang untuk
keyakinan.
3.
Memegang Janji, yaitu
memenuhi janji, memetuhi jiwa perjanjian, dan tidak akan menafsirkan perjanjian
dengan yang tidak masuk akal.
4.
Setia, yaitu Setia dan
loyal kepada orang atau intansi dengan cara berteman, mendukung, dan taat dalam
pada kewajiban.
5.
Adil, yaitu
komitmen kepada keadilan memperlakukan orang dengan dengan sama, bertoleransi,
menerima perbedaan, berpikiran terbuka, dan mau mengakui kesalahan.
6.
Perhatian, yaitu
memperhatikan orang lain, memberikan kebaikan dalam pelayanan, sifat membantu,
tidak menyakiti orang lain.
7.
Hormat, yaitu
menghormati martabat manusia, sopan santun, bersedia memberikan informasi
kepada orang lain untuk mengambil keputusan yang tepat
8.
Keunggulan, yaitu
memperhatikan kualitas pekerjaan, rajin, dapat diandalkan dan bertanggung jawab
serta siap melaksanakan pekerjaan
9.
Akuntabilitas, yaitu
bertanggung jawab atas keputusan, konsekuensi, pasti serta memberi contoh
kepada oarang lain.
10.
Menjaga kepercayaan publik, yaitu
dapat memberi contoh, menjaga dan meningkatkan integritas dan reputasi,
mencegah perilaku orang lain yang tidak layak.
D. FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB PENYIMPANGAN KOMUNIKASI
Etika komunikasi dalam berbisnis mencakup tatanan
nilai moral dan standar – standar perilaku yang harus dihadapi oleh para pelaku
bisnis sewaktu mereka membuat keputusan dan memecahkan masalah. Akan tetapi, menentukan
apa yang etis atau pantas bukanlah hal yang selalu mudah dilakukan bagi
perusahaan sebagai perilaku bisnis. Jika bersikap kurang etis dapat merusak
reputasi perusahaan, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk menjalankan
kode etik secara wajar dan konsisten.
Kode etik adalah pernyataan tertulis mengenai standar
perilaku dan prinsip – prinsip etik yang diharapkan perusahaan dari karyawan. Etika
bisnis tidak terbatas hanya mengetengahkan kaidah – kaidah berbisnis yang baik
(standar moral)dalam pengertian transaksi jual beli produk saja. Etika juga
menyangkut kaidah yang terkait dengan hubungan manajemen dan karyawan. Yang
paling nyata terlihat adalah terjadinya konflik atasan dan bawahan. Hal ini
timbul antara lain akibat ketidakadilan dalam penilaian kinerja, manajemen
karir, manajemen kompensasi, dan sistem pengawasan dan pengembangan SDM yang di
diskriminatif.
Semakin diskriminatif perlakuan manajemen terhadap
karyawannya semakin jauh perusahaan menerapkan etika bisnis yang sebenarnya.
Pada gilirannya akan mengganggu proses dan kinerja bisnis perusahaan. Namun
dalam prakteknya pembatasan sesuatu keputusan manajemen itu etis atau tidak
selalu menjadi konflik baru. Hal ini karena lemahnya pemahaman tentang apa itu
yang disebut etika bisnis, masalah etika, dan lingkup serta pendekatan
pemecahannya. Wujud dari masalah etika bisnis dapat dicirikan oleh adanya
faktor – faktor :
a)
Berkaitan dengan hati nurani, standar moral, atau
nilai terdalam dari manusia
b)
Karena masalahnya rumit, maka cenderung akan timbul
perbedaan persepsi tentang sesuatu yang buruk atau tidak buruk, membahagiakan
atau menjengkelkan
c)
Mengahadapi pilihan yang serba salah, contoh kandungan
formalin dalam produk makanan, pilihannya kalau mau dapat untung maka biarkan
saja tetapi harus siap dengan citra buruk atau menarik produk dari pasar namun
bakal merugi
d)
Kemajemukan factor – factor yang harus
dipertimbangkan, misalnya apakah perusahaan perlu menggunakan teknologi padat
modal namun dilakukan PHK atau padat karya tetapi proses produknya akan kurang
efisien
Berdasarkan
pengamatan kita sehari – hari terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya
penyimpangan dan pelanggaran dalam perdagangan sebagai berikut :
a)
Pedagang karang mengenal psikologi membeli / konsumen,
unit, usahanya kecil, bahkan mungkin harus membeli barang dagangannya dengan
utang, biaya tinggi
b)
Pedagang kurang mengenal atau kurang menaati tuntunan
agamanya, sehingga tidak mampu bersaing dengan unit usaha yang lebih besar
c)
Rendahnya pendidikan dan pengetahuan pedagang dan
konsumen
d)
Budaya dan perilaku kasar
e)
Rendahnya tingkat pengawasan dan tidak tegaknya aturan
hokum yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat pengawasan dari
pihak yang berwenang
f)
Persaingan pasar
E. CONTOH KASUS
Etika komunikasi mencakup
tatanan nilai moral dan standar – standar
perilaku yang harus dihadapi oleh para pelaku bisnis sewaktu mereka membuat
keputusan dan memecahkan masalah akan tetapi, menentukan apa yang etis atau
pantas atau tidak bukanlah hal yang selalu mudah dilakukan bagi perusahaan
sebagai perilaku bisnnis, jika bersikap kurang etis dapat merusak reputasi
perusahaan, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk menjalankan kode etik
secara wajar dan konsisten. Kode etik adalah pernyataan tertulis mengenai
standar perilaku dan prinsip-prinsip etis yang diharapkan perusahaan dari
karyawan.
Etika
komunikasi dalam organisasi melibatkan banyak elemen yang sangat komplek
termasuk masyarakat. Kompleksitas ini bukanlah hal yang bertentangan. Sebuah
organisasi terdiri dari individu- yang berkarakter berbeda-beda. Kejujuran
dalam etika berorganisasi dapat membangun kepercayaan sesama anggota, termasuk
tidak saling menyakiti dan keadilan. Sebuah kepercayaan seperti dijelaskan dalam komunikasi antarpesona bahwa
kepercayaan diantara partisipan komunikasi adalah pada tingkat terendah. Sikap
keterbukaan terhadap perubahan terutama perubahan positif, tanpa kekerasan, dan
empati merupakan perilaku etis yang dapat menentukan keberhasilan organisasi. Etika komunikasi dalam menjaga reputasi perusahaan merupakan suatu hal yang
diperhatika. Etika ini menjadi satu landasan bagi sutau perusahaan dalam
bertindak dan memberikan suatu keputuasan.
Contoh Kasus Pada PT. Golden Castle
:
PT Golden Castle, bergerak
dalam bidang konveksi atau textil, mengalami permasalahan antara
perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh
adanya miss communication antara atasan dengan
karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji
atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan
belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa
diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para
karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun
tindakan ini berujung pada PHK besar – besaran yang dilakukan
oleh perusahaan.
Contoh lainnya
dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan
dan manajemen tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi
dan pemogokan karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan
promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan. Saran untuk perusahaan adalah pihak manajemen perusahaan
tersebut mempunyai sikap terbuka terhadap karyawannya
sehingga karyawan tidak salah paham terhadap pihak manajemennya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa etika
komunikasi adalah serangkaian prinsip dasar atau aturan dalam melakukan
komunikasi, yang mencakup seluruh komponen proses komunikasi. Sedangkan etika
komunikasi antar sesama manusia lebih mengacu pada sifat atau pembawaan diri si
komunikator dan komunikan. Dan contoh teknik komunikasi adalah suatu arahan
yang bagi komunikator dan komunikan tentang bagaimana seharusnya komunikasi
tersebut dapat berjalan dengan baik.
Etika komunikasi bisnis adalah serangkaian prinsip
dasar atau aturan komunikasi yang dilakukan dalam berbisnis. Etika mencakup
tatanan nilai moral dan standar – standar perilaku yang harus dihadapi oleh
para pelaku bisnis sewaktu mereka membuat keputusan dan memecahkan masalah.
Oleh karena itu sangat perlu sekali bagi kita mengetahui faktor – faktor penyeb ab etika bisnis tersebut. Disamping itu dapat
pula kita mencari penyelesaian dari penyimpangan – penyimpangan yang disebabkan
oleh faktor – faktor tersebut. Yang pada akhirnya etika komunikasi tersebut
dapat pejalan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
B. Saran
Untuk melakukan komunikasi yang dalam dunia bisnis
diperlukan norma – norma yang dapat membantu dalam melakukan komunikasi yang
baik dalam dunia bisnis. Yang pada akhirnya akan sangat membantu terutama dalam
pencintaan tempat bisnis yang baru. Dan untuk pihak manajemen perusahaan
tersebut seharusnya mempunyai sikap terbuka terhadap karyawan sehingga karyawan
tidak salah paham dengan keputusan pihak manajemen, dan karyawan dapat menerima
dengan baik keputusan yang telah dibuat oleh perusahaan.